Monday, June 30, 2008

Time Does Fly

I feel like time flies lately.

On a Friday, I was going to this mall to have lunch with my colleagues. The next thing I know, I visited that mall again, and it was another Friday.

My daily routines are as follow:
I get up in the morning, take a shower, have a quick breakfast, drive to the office, park the car, get on the elevator, open my laptop, drink a coffee, drown in programming and testing, have lunch (at the usual cheap food hall at the basement), continue to work, and stuck in the traffic after waiting for the 3in1 zone to end at 7pm, get home at last, take a shower, eat dinner, read some books, go to sleep, and repeat above tasks five times a week.

To avoid the dullness of it, usually I eat at different places (I never eat at that boring food hall on Friday), wear different colors of shirt, or just doing different stuff each day. But I believe those are not the solution. What I need is excitement and passion and thankfulness of each days and jobs and blessings that are given.

I just have to look around, and not take everything for granted. Absorb every moments. See things differently. Find something to be excited about. And more importantly, I have to spend most of my time for enriching and positive things.

Time does fly. And maybe it should. Maybe it's the nature of it. And it's okay. What I need to do is to make the most out of it. I only live for once and I don't want to waste it.

Wouldn't you?

Sunday, June 29, 2008

Genap 24 Tahun



Dua puluh sms.
Sekian email.
Sekian panggilan telepon.
Namun tidak ada ucapan selamat ulang tahun langsung?

Aneh sekali rasanya. Tanggal 27 Juni kemarin saya awali dengan menerima beberapa sms dari teman-teman tercinta dan ucapan selamat ulang tahun dari keluarga di rumah. Dan makan sarapan tradisi setiap ada yang berulang tahun di rumah.

Sms pun terus berdatangan ketika sudah tiba di kantor. Namun ketika memasuki ruangan IT&Comm di BEJ Tower 1 Lantai 18, sambil berharap-harap cemas (dengan percaya diri berlebihan) akan dikerubungi teman-teman yang mau memberi selamat, yang diterima hanya ucapan "Hai" atau "Halo" yang biasa.

Dan anehnya itu berlangsung sepanjang hari, meski bolak balik saya keluar ruangan untuk menjawab telepon dari tante-tante dan sepupu-sepupu yang memberikan ucapan selamat ulang tahun.

Sampai menjelang sore hari, masih belum ada juga kolega yang sadar dan saya tetap optimis berpikir (masih dengan percaya diri berlebihan) bahwa mungkin mereka akan memberikan kejutan. Kebetulan, malam itu, ada acara makan-makan project di Penang Bistro Pakubuwono.

Namun setelah sampai Penang Bistro, setelah makan malam dihidangkan, masih belum ada juga tanda-tanda adanya surprise party. Harapan mulai timbul ketika seseorang menanyakan dimana seorang manager berada. Lalu dijawab "Oh, dia sedang ambil kue".

Langsung saja (tetap dengan percaya diri berlebihan) saya berpikir bahwa mereka sedang mempersiapkan kejutan untuk saya. Namun ketika manager yang dicari hadir, ia berkata bahwa ia terlambat karena harus membeli kue ulang tahun untuk anaknya.

Hilang sudah harapan.

Dan terpaksa saya menikmati pesta makan-makan itu dengan merayakan ulang tahun sendiri dalam hati (padahal sudah membatalkan makan malam dengan keluarga yang hampir selalu dilakukan bila berulang tahun). Dan saya pun pulang ke rumah dengan menyimpan rasa kecewa.

Namun seorang teman sedikit mengobati kekecewaan dengan mengirim kado berupa sebuah buku karangan Kate DiCamillo yaitu The Miraculous Journey of Edward Tulane, yang langsung masuk dalam antrian buku yang harus dibaca.

Dan ketika sang kakak pulang, ternyata dia membawa kue Tiramisu dari Clairmont dan sebuah.... iPod Shuffle! Wah, kado-kado yang sungguh dapat mengobati kekecewaan hari ini. Ditambah lagi dengan kado berupa.. uang(?) dari sang orang tua dan Oma.

Jadi tanggal 27 Juni kemarin saya awali dan akhiri dengan baik, meskipun tengah-tengahnya kurang baik. Tapi biar bagaimanapun hari itu cukup berkesan. Dan mungkin akan menjadi salah satu hari ulang tahun yang akan terus saya ingat.

Terima kasih untuk semua teman dan keluarga yang memberikan ucapan selamat dan kado. Kalian membuat saya merasa tidak sendirian di dunia yang semakin individual ini.

Dan ucapan terima kasih khusus untuk Sang Khalik yang memberikan tambahan umur. Puji dan syukur saya panjatkan.

Saturday, June 7, 2008

Saya persembahkan: in3cities





Akhirnya, in3cities selesai juga. Sebetulnya, film ini sudah selesai sebulan yang lalu, dan sudah dipertontonkan dengan semangat indie ke teman-teman cahyadalamglap di foodcourt Grand Indonesia dengan menggunakan laptop.

Namun saya baru sempat mempublikasikan sekarang (terima kasih untuk pemblokiran blogger.com oleh kantor client saya di BEJ).

in3cities adalah film oportunis, karena ia dibuat dalam memanfaatkan momen liburan para pembuatnya, demi mendapatkan setting yang lebih eksotis supaya lebih menjual.

Bercerita tentang tiga orang di tiga kota yang berbeda (well, tiga negara yang berbeda) yang terhubung oleh kejadian yang serupa, dan film ini merupakan komparasi subjektif dari pembuatnya (baca: saya) terhadap tiga kota tersebut.

Saat ini in3cities sedang dalam tahap seleksi di Festival Film Pendek Konfiden 2008 dan Mafvie Fest 2008 dan sedang mencari festival-festival lain, khususnya yang berada di luar negeri. Sebetulnya mungkin terkesan terlalu percaya diri untuk submit film ini ke festival di luar negeri. Namun, apa salahnya dicoba.

Mungkin tak berapa lama lagi, saya akan upload sebagian dari film ini ke youtube. Sebagian karena durasinya agak terlalu panjang untuk youtube, 15 menit. Dan mudah-mudahan bisa mendapat penonton dari Malaysia dan Singapura juga.

Bagi saya pribadi, in3cities adalah film pertama saya yang punya pesan yang kuat. Semoga film ini tidak menjadi film yang berlalu begitu saja (tentu saja alasan oportunis di atas bercanda), dan dapat ditonton oleh banyak orang. Dan yang terpenting, agar setiap orang yang menonton akan mendapatkan sesuatu setelah menonton film ini.

Hentikan pemanasan global!