A media for recording my trips, my thoughts, my reviews, and my everyday life.
Monday, February 11, 2008
The Fall: Visual Edan
Lima orang berjubah warna-warni terdampar di sebuah pulau kecil. Sangat kecil. Lalu seekor binatang darat yang sangat besar, yang tidak biasanya main ke laut, tiba-tiba berenang menyelamatkan mereka.
Itu adalah salah satu adegan dalam film The Fall, film kedua Tarsem Singh setelah The Cell, yang juga gila secara visual.
Mungkin banyak yang kritis dan mengatakan bahwa The Fall hanyalah kumpulan gambar-gambar cantik tanpa plot yang jelas. Namun buktinya saya sangat terbuai dengan ceritanya.
Ber-setting di sebuah rumah sakit, Alexandria, anak 5 tahun yang patah tangannya saat bekerja memetik jeruk, bertemu dengan Roy, seorang stuntman yang patah kaki karena surat untuk suster yang Alexandria 'terbangkan', nyasar dan malah sampai ke Roy.
Roy dan Alexandria bertemu, dan Roy menceritakan sebuah kisah tentang 5 bandit yang bersatu untuk membalas dendam. Alexandria memvisualisasikan cerita itu menggunakan orang-orang yang ada di rumah sakit, termasuk dirinya sendiri dan Roy. Itulah bagian absurd dari film ini yang mencengangkan secara visual.
Mungkin mirip dongeng. Hanya saja dongengnya lebih untuk sisi anak-anak pada diri orang dewasa, daripada untuk anak-anak betulan. Dari segi musik pun film ini megah walau memakai melodi yang sama dan diulang-ulang (memang seharusnya begitu).
Satu hal yang perlu disinggung adalah, ada satu adegan yang sangat membuat bangga orang Indonesia, sekaligus sangat malu, karena kenapa belum ada film Indonesia yang punya adegan itu. Meskipun, sebetulnya perlu disangsikan juga kenapa adegan itu ada, dan apakah benar tari Kecak mempunyai efek menyembuhkan?
Namun nonton film ini nggak perlu mikir sebetulnya. Karena kita terus-menerus dibuai oleh cerita antah berantah yang sangat seru, dan, terutama, gambar-gambar yang spektakuler itu.
Yang membuat saya heran juga adalah, dialog-dialog film ini, terutama percakapan antara Roy dan Alexandria, seolah-olah tidak ada skrip-nya dan diucapkan secara spontan oleh aktor-aktornya. Khususnya si kecil Alexandria, yang aktingnya luar biasa untuk ukuran orang dewasa sekalipun.
Mumpung masih diputar di Blitz, lebih baik nonton segera sebelum menghilang. Tapi anehnya, film ini malah belum dirilis di Amerika. Mungkin masih menunggu waktu rilis yang pas.
Sebuah film alternatif yang sangat baik dari Tarsem Singh.
Recording Labels:
Review
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
the fall blum diputar di amrik karena belum ada yg mau ndistribusi'in. semua gara-gara bad reviews pas main di festival film toronto. para distributor langsung ngeper begitu the fall dapat bad reviews. sayang banget.
ReplyDelete