Setelah melalui proses approval dan booking tiket, ternyata pesawat hari Senin sudah fully-booked, dan saya terpaksa baru berangkat hari Selasa kemarin dengan penerbangan jam enam pagi. Itu memaksa saya untuk bangun pukul 3.15 agar sempat check-in jam 4.30. Tapi ternyata Garuda Indonesia punya aturan yang lebih longgar untuk check-in. Bahkan tiba jam 5.30 di airport pun masih bisa. Maklum, biasa naik budget flight jadi tidak tahu.
Bangun sepagi itu dan dari bandara langsung menuju kantor client membuat saya ngantuk sepanjang hari. Untungnya tidak begitu banyak yang harus dilakukan di hari pertama, karena masih menunggu ID. Siang hari pertama itu saya diajak makan siang di eWalk, mall yang baru buka bulan lalu yang terletak di dalam Balikpapan Super Block. Sangat nyaman walaupun masih terasa dipaksa buka walau belum siap.
Pojok saya di kantor disini dengan dua komputer. Satu untuk chatting satu untuk browsing.
Saya akan berada disini selama sebulan (itu yang direncanakan, realisasinya tidak ada yang tahu), dan diberi fasilitas flyback seminggu sekali. Setidaknya tidak akan homesick walaupun sebetulnya tertarik juga untuk mengeksplor Balikpapan di akhir minggu.
Dan disinilah saya sekarang. Sebuah kamar hotel di Balikpapan yang terletak cukup dekat dengan laut. Kamar ini cukup nyaman walaupun terletak di pojok lorong (yang gelap waktu malam). Dan dibalik tembok sebelah kanan sebetulnya ada laut. Andaikan tembok itu diganti jadi kaca juga..
Balikpapan adalah kota yang kaya karena minyak, dan kompleks Pertamina itu sangat mewah dan seperti di luar negeri saja. Namun ironisnya, setiap hari dari jam 5 sore sampai jam 10 malam disini mati lampu ( berdasarkan pemberitahuan dari surat di kamar).
Sekarang pukul sebelas malam dan sudah cukup mengantuk. Besok harus bangun pagi untuk melanjutkan pekerjaan yang cukup berat. Nanti saya lanjutkan ceritanya.
Balikpapan, 14 Oktober 2009