Bundaran HI fountain at the night time
A media for recording my trips, my thoughts, my reviews, and my everyday life.
Sunday, November 7, 2010
Photo Blog: Grainy Plaza Indonesia and Surroundings
Bundaran HI fountain at the night time
Wednesday, October 6, 2010
Beautiful Bromo, Impressive Ijen Part 2
Wednesday, September 29, 2010
Beautiful Bromo, Impressive Ijen Part 1
Mungkin salah bila saya bilang Kawah Ijen adalah wisata alam paling terkenal di Jawa. Karena orang Surabaya pun belum tentu tahu. Yang benar adalah: terkenal bagi wisatawan asing. Kawah Ijen adalah tujuan wajib bagi bule-bule yang berwisata ke Jawa. Bahkan ada bule Perancis yang bilang bahwa Kawah Ijen adalah tempat yang paling bagus se-Jawa. Suatu pendapat yang akhirnya saya setujui setelah pulang dari Ijen.
Berbekal tiket Garuda murah dari Jakarta, saya terbang ke Malang dan langsung dijemput oleh Pak Okky(081233442506) dari travel BSX dengan mobil Avanza. Pak Okky orangnya ramah, sabar, dan berpengetahuan luas. Dan penampilannya lebih seperti seorang manajer berpakaian kasual (dengan kacamata hitam kerennya itu) dibanding driver atau guide.
Tujuan pertama adalah Taman Safari Indonesia 2, yang menurut saya lebih bagus dari yang di Cisarua. Lebih kecil, tapi lebih bagus, mungkin karena baru. Cukup puas juga melihat llama, babirusa, komodo, harimau putih, dan lain lain.
Setelah ber-safari ria, tujuan selanjutnya (yang sebetulnya kurang penting untuk dikunjungi) adalah Batu Night Spectacular. Kita memutuskan kesana karena katanya ada taman lampion yang indah sekali di malam hari. Setelah sampai, ternyata BNS tak lebih dari Genting versi kecil dan murah. Untuk turis lokal Jawa Timur, BNS sangat menarik dan ramai dikunjungi. Namun untuk orang Jakarta (apalagi luar negeri), kurang menarik. Namun harus diakui, taman lampionnya itu cukup keren. Ditambah lagi dengan udaranya yang sejuk. Jika mau lihat, datanglah sekitar jam 5.30 dan langsung menuju taman lampionnya (tidak perlu mencoba wahana lain, khususnya Sinema 4D yang sungguh mengecewakan).
Dari Batu, saya dan teman-teman langsung menuju Cemoro Lawang (kurang lebih 3 jam), yang letaknya di kaki gunung Bromo. Check-in ke hotel Cemara Indah (harus booking jauh-jauh hari, harga peak season 400ribu per malam untuk twin room, bisa untuk 4 orang), dan langsung memesan jeep di pos paguyuban (300ribu, bisa untuk 6 orang). Jam 3 pagi orang hotel mengetuk pintu (wake up call ala Bromo) dan jam 4 kurang saya sudah di jeep menuju Gunung Pananjakan untuk menikmati sunrise dengan latar Gunung Bromo.
Saran saya, berangkatlah sepagi mungkin (kalau bisa jam 3) supaya jalan kaki ke puncaknya tidak terlalu jauh dan tiba lebih dulu dari yang lain. Karena Bromo sangat ramai oleh turis dari seluruh dunia dan banyak rombongan lokal di musim liburan. Jika telat, mungkin kita hanya bisa melihat punggung-punggung bule yang menutupi pemandangan.
Jangan naik ojek ke puncak. Atau kalau memang tidak kuat, bayar maksimum 5 ribu. Pengalaman kurang menyenangkan waktu naik ke puncak Pananjakan adalah karena banyaknya ojek-ojek ini. Jangan lupa makan jagung bakar ketika pulang. Harganya 5ribu dan jagungnya enak sekali.
Dari Pananjakan, jeep mengantar ke padang pasir di kaki Bromo. Ketika sampai di awal pendakian, akan banyak yang menawarkan kuda untuk naik ke atas. Saya pribadi memilih jalan kaki karena agak takut naik kuda dan memang ingin hiking. Jika naik kuda, tarif yang wajar adalah satu arah 10-20ribu. Karena awalnya pasti mereka menyebutkan angka sampai 100ribu.
Pemandangan dari puncak Bromo spektakuler. Sebelah kiri kawah dan sebelah kanan hamparan luas pegunungan dan padang pasir bekas luapan magma. Oh, satu tips lagi. Bromo tidak sedingin itu. Jadi jika ada yang menawarkan sewa jaket seharga 25 ribu di hotel, jangan mau. Tapi memang anginnya cukup menusuk. Jadi harus memakai windbreaker di sekujur tubuh (termasuk kepala dan tangan). Saya membawa sarung tangan dari rumah dan membeli kupluk disana.
Monday, June 28, 2010
Late Twenties
Thursday, May 13, 2010
Pasar Apung Lok Baintan, Banjarmasin
Sebetulnya saya ingin menunjungi Pulau Derawan di Kalimantan Timur, namun teman-teman kantor membatalkan rencana itu. Maka jadilah saya pergi ke Banjarmasin, karena terlalu mahal untuk pergi ke Derawan sendirian. Pada intinya saya ingin berlibur di Kalimantan sebelum kembali ke Jawa. Dan pasar apung di Banjarmasin ada dalam daftar yang wajib dikunjungi.
Tidak ada foto dalam perjalanan kali ini. Hanya video. Maaf kalau resolusinya agak rendah, demi kecepatan download streaming. Jika ingin langsung melihat pasar apung yang colorful itu, fast forward ke menit 4:00. Enjoy!
*update: video sudah diganti dengan durasi yang lebih singkat dan resolusi yang lebih tinggi.
Tuesday, March 16, 2010
Photo Blog: My Stay in Balikpapan
The hanger. Not used too often.
Really wish this air-con controller has sleep function
Had to fill up this form every night and put my laundry in the bag
Not bright enough to read with
My bag and the shades
I always hang the towel but the housekeeper always give me a new one on Wednesday
Frozen juice from supermarket, and the only free beverage in the room. Coffee and tea.
Main use: "Could you get me laundry from last week?"
TV set is small and outdated
Always bring home this pair of sandals (and daily supply of shower caps for the women in my house)
Well, this one is not originally in the room. Brought this to get rid of the silence.
When there is signal, I use this to tweet. And news browsing.
Tried to read this book every night. Only managed to read like a quarter of it.
The decorative painting and a package of brown sugar
Default items in breakfast: these, and coffee.
A personal favorite, but not ordering it too often because it's so big.
Have to wait for this at least twice a day.
That's about it. Hopefully will come back there again in the future.